New Delhi – Dalam wawancara eksklusif, mantan Kepala Staf Angkatan Laut India, Laksamana (Purn.) Karambir Singh, membagikan pandangannya mengenai akuisisi jet tempur Rafale-Marine oleh Angkatan Laut India dan meningkatnya aktivitas Tiongkok di kawasan Samudra Hindia. Singh menekankan pentingnya modernisasi kekuatan maritim India dan kesiapan menghadapi tantangan strategis yang kian kompleks di wilayah tersebut.
Jet Rafale-Marine: Tambahan Kekuatan Penting
India baru-baru ini menyetujui pembelian 26 jet tempur Rafale versi laut dari Prancis, yang akan ditempatkan di kapal induk INS Vikrant. Singh memuji langkah ini sebagai “keputusan strategis jangka panjang” yang akan memperkuat proyeksi kekuatan udara India di laut.
“Rafale-Marine adalah platform tempur yang telah terbukti, mampu beroperasi dalam kondisi laut yang keras, dan sangat cocok untuk operasi dari kapal induk,” ujar Singh. Ia juga menyebutkan bahwa integrasi jet ini akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh armada MiG-29K yang kian menua.
Ancaman Tiongkok di Samudra Hindia
Singh secara khusus menyoroti meningkatnya kehadiran kapal perang dan kapal penelitian Tiongkok di Samudra Hindia. “Tiongkok telah menunjukkan niat jangka panjangnya untuk memperkuat pengaruh maritimnya, termasuk melalui kehadiran rutin kapal selam dan armada tempur di kawasan,” katanya.
Menurut Singh, hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata, apalagi mengingat proyek Belt and Road Initiative (BRI) dan kontrol strategis atas pelabuhan-pelabuhan utama seperti Hambantota di Sri Lanka dan Gwadar di Pakistan. “Ini bukan hanya soal kekuatan militer, tapi juga soal pengaruh ekonomi dan geopolitik.”
Modernisasi dan Kemandirian Pertahanan
Dalam konteks yang lebih luas, Singh mendorong percepatan modernisasi Angkatan Laut India dengan fokus pada produksi dalam negeri. Ia menggarisbawahi pentingnya program “Atmanirbhar Bharat” (India Mandiri) dalam sektor pertahanan.
“Keamanan maritim kita tidak bisa bergantung pada impor selamanya. Kita perlu mengembangkan kemampuan dalam negeri, dari kapal induk hingga drone laut dan sistem senjata bawah air,” ujarnya.
Kolaborasi Strategis dan Aliansi Indo-Pasifik
Menanggapi pertanyaan tentang aliansi militer seperti Quad (India, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat), Singh menilai kerja sama ini sangat vital untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik. “Quad bukan aliansi militer tradisional, tapi merupakan platform strategis untuk menjaga tatanan maritim yang bebas dan terbuka.”
Ia juga menyoroti perlunya memperkuat kerja sama intelijen, latihan bersama, dan interoperabilitas antar angkatan laut mitra di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Pandangan eksklusif dari Laksamana (Purn.) Karambir Singh menegaskan pentingnya kesiapan India dalam menghadapi tantangan strategis di Samudra Hindia. Dengan akuisisi jet Rafale-Marine dan peningkatan kolaborasi regional, India berupaya mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan maritim utama di kawasan yang kian strategis dan kompetitif.


 
			 
			 
			