Setiap tahun, langit malam di awal Mei dihiasi oleh hujan meteor Eta Aquarid—salah satu pertunjukan langit yang paling dinanti para pecinta astronomi. Di tahun 2025 ini, fenomena tersebut kembali terjadi dan bisa diamati di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berikut lima fakta menarik tentang hujan meteor Eta Aquarid:
1. Berasal dari Komet Halley
Eta Aquarid terbentuk dari sisa-sisa debu Komet Halley, yang melintasi orbit Bumi dua kali setiap 76 tahun. Saat Bumi melewati jejak debu tersebut, partikel-partikel kecil terbakar di atmosfer dan menciptakan meteor-meteor yang tampak meluncur cepat di langit malam.
2. Terjadi Setiap Tahun di Awal Mei
Hujan meteor ini rutin terjadi setiap tahun antara pertengahan April hingga akhir Mei, dengan puncaknya biasanya jatuh sekitar tanggal 5 atau 6 Mei. Di tahun 2025, momen puncaknya diperkirakan jatuh pada malam tanggal 5 Mei hingga dini hari tanggal 6 Mei.
3. Terlihat Lebih Baik dari Belahan Bumi Selatan
Walaupun bisa diamati di hampir seluruh dunia, hujan meteor Eta Aquarid tampak lebih spektakuler dari wilayah selatan khatulistiwa. Indonesia, yang terletak di sekitar garis ekuator, merupakan salah satu lokasi ideal untuk menyaksikan fenomena ini.
4. Meteor Bergerak Cepat dan Cahayanya Tahan Lama
Meteor-meteor Eta Aquarid terkenal karena kecepatannya yang luar biasa, bisa mencapai lebih dari 60 km per detik. Karena kecepatannya ini, meteor-meteor tersebut sering meninggalkan jejak cahaya panjang yang bertahan beberapa detik sebelum menghilang.
5. Tidak Perlu Teleskop, Cukup Langit Gelap
Untuk menikmati hujan meteor Eta Aquarid, Anda tidak membutuhkan teleskop atau alat khusus. Yang paling penting adalah mencari lokasi yang gelap, jauh dari polusi cahaya kota. Biarkan mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan sekitar 20 menit, lalu duduk santai dan saksikan pertunjukan alam yang luar biasa.
