Biwara dan marmot tanah sering kali dianggap serupa karena bentuk tubuhnya yang mungil, bulu yang tebal, serta kebiasaan hidup di area pegunungan atau dataran tinggi. Namun, jika diamati lebih dalam, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari sisi perilaku, habitat, maupun karakteristik fisiknya. Memahami perbedaan ini penting, terutama bagi peneliti, pecinta alam, maupun masyarakat umum yang tertarik pada keanekaragaman satwa liar.
Berikut tujuh perbedaan utama antara biwara dan marmot tanah.
1. Klasifikasi dan Familinya Berbeda
Biwara termasuk dalam keluarga Mustelidae yang sama dengan musang, cerpelai, dan berang-berang. Sementara itu, marmot tanah merupakan bagian dari keluarga Sciuridae, yaitu keluarga besar tupai. Perbedaan keluarga ini langsung memengaruhi struktur tubuh, perilaku, serta pola hidup keduanya.
2. Bentuk Tubuh dan Proporsi Fisik
Secara fisik, biwara memiliki tubuh lebih panjang dan ramping dengan kaki yang relatif pendek. Sementara marmot tanah cenderung berbadan lebih bulat, berisi, dan terlihat lebih gemuk. Bentuk tubuh yang berbeda ini juga dipengaruhi oleh cara mereka bergerak dan mencari makan.
3. Kebiasaan Makan
Marmot tanah adalah herbivora. Mereka mengonsumsi rumput, daun, dan berbagai tanaman yang tumbuh di area habitatnya. Sebaliknya, biwara bersifat karnivora dan lebih sering berburu hewan kecil, seperti tikus, burung kecil, serangga, atau ikan. Pola makan ini membuat perilaku keduanya mudah dibedakan di alam liar.
4. Pola Aktivitas Harian
Biwara cenderung aktif di malam hari dan memiliki kemampuan berburu yang lincah. Marmot tanah justru lebih aktif pada siang hari, terutama ketika matahari cukup hangat untuk membantu mengatur suhu tubuh mereka. Perbedaan ini sering menjadi indikator awal bagi para pengamat satwa.
5. Habitat dan Lingkungan Hidup
Marmot tanah biasanya tinggal di padang rumput pegunungan atau dataran tinggi yang bersuhu sejuk. Mereka menggali liang besar sebagai tempat berlindung. Sementara itu, biwara dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, tepi sungai, dan lahan basah. Mereka lebih fleksibel dalam memilih tempat tinggal karena kemampuan adaptasinya yang tinggi.
6. Cara Bertahan dari Ancaman
Ketika menghadapi predator, marmot tanah sering memberi alarm dengan suara siulan keras kepada kelompoknya sebelum bersembunyi. Biwara lebih mengandalkan keterampilan berburu, kecepatan, dan ketajaman indranya untuk bertahan, serta lebih agresif dalam menghadapi ancaman.
7. Interaksi Sosial dan Pola Hidup
Marmot tanah hidup berkelompok dan memiliki sistem sosial yang cukup terstruktur. Mereka sering terlihat berjemur bersama atau menjaga satu sama lain. Sebaliknya, biwara lebih bersifat soliter dan jarang terlihat berinteraksi dalam kelompok besar.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan tersebut, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi keduanya dan menghargai keunikan masing-masing. Baik biwara maupun marmot tanah memainkan peran penting dalam ekosistem tempat mereka hidup. Meskipun sekilas tampak mirip, karakteristik khas yang dimiliki keduanya menunjukkan betapa beragam dan menariknya dunia satwa liar.

