“Break Up Bangladesh…”: Pernyataan Kontroversial Mantan Keluarga Kerajaan Tripura Soal Pengaruh China

Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Pradyot Kishore Manikya Debbarma, mantan keturunan kerajaan Tripura dan pendiri partai Tipra Motha, menyatakan bahwa India memiliki kemampuan untuk membagi Bangladesh jika negara itu dianggap sebagai perpanjangan dari China. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Asia Selatan, khususnya terkait hubungan Bangladesh dengan China dan Pakistan.

Latar Belakang Pernyataan

Debbarma mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah acara di Tripura, di mana ia membahas masalah perlakuan terhadap minoritas di Bangladesh. Ia mengklaim bahwa tanpa dukungan India, Bangladesh tidak akan pernah terbentuk, merujuk pada peran besar India dalam perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971. Oleh karena itu, menurutnya, jika Bangladesh tidak menghormati hubungan baik dengan India dan justru semakin mendekat ke China, maka India memiliki kekuatan untuk mengintervensi.

“Jika Bangladesh berubah menjadi perpanjangan dari China dan melawan kepentingan India, kita dapat membagi Bangladesh lagi,” tegasnya. Pernyataan ini secara tidak langsung mengingatkan bahwa India masih memiliki pengaruh besar terhadap Bangladesh dan dapat memainkan peran strategis dalam menentukan masa depan negara itu.

Kekhawatiran terhadap Pengaruh China

Ketegangan antara India dan Bangladesh semakin meningkat seiring dengan semakin eratnya hubungan ekonomi dan militer antara Dhaka dan Beijing. China telah berinvestasi besar-besaran dalam proyek infrastruktur di Bangladesh, termasuk pelabuhan dan jalan raya yang menjadi bagian dari proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Bagi India, hubungan dekat antara Bangladesh dan China dianggap sebagai ancaman bagi stabilitas regional, terutama mengingat ketegangan yang sedang berlangsung antara India dan China di Himalaya. Para analis politik percaya bahwa India ingin memastikan bahwa Bangladesh tetap berada dalam orbit pengaruhnya dan tidak menjadi sekutu kuat China.

Respons dari Pihak Bangladesh

Pernyataan Debbarma ini menuai reaksi beragam. Beberapa politisi di Bangladesh menganggapnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara mereka, sementara yang lain menilai pernyataan tersebut hanya sebagai retorika politik untuk menarik perhatian terhadap isu minoritas di Bangladesh.

Pemerintah Bangladesh sendiri belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap pernyataan tersebut, tetapi hubungan India-Bangladesh yang selama ini cukup hangat mungkin akan menghadapi tantangan baru.

Kesimpulan

Pernyataan Pradyot Kishore Manikya Debbarma menunjukkan meningkatnya kekhawatiran India terhadap pengaruh China di kawasan Asia Selatan. Meskipun pernyataan ini bisa jadi hanya bentuk tekanan diplomatik, namun mencerminkan betapa seriusnya India dalam mempertahankan kepentingannya di wilayah tersebut.

Bagaimana hubungan India dan Bangladesh akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan masih menjadi tanda tanya, tetapi jelas bahwa geopolitik Asia Selatan semakin kompleks dengan masuknya aktor besar seperti China dalam dinamika hubungan antarnegara di kawasan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *