Ousmane Dembélé tampil sebagai salah satu kunci permainan Paris Saint-Germain (PSG) dalam perjalanan mereka menuju final Liga Champions musim ini. Di bawah asuhan Luis Enrique, pemain asal Prancis itu mendapat peran bebas (free role) yang memberinya keleluasaan untuk mengekspresikan kreativitasnya tanpa terikat posisi tradisional sayap.
Evolusi Peran Dembélé
Sejak bergabung dari Barcelona, Dembélé telah menunjukkan kilasan bakat luar biasanya, namun musim ini menandai kebangkitan nyata sang winger. Enrique, yang dikenal dengan fleksibilitas taktiknya, melihat potensi lebih dalam diri Dembélé — bukan hanya sebagai winger kanan, tapi sebagai pemain yang bisa “mengganggu” struktur pertahanan lawan dari berbagai sisi.
Dari sisi kanan, kiri, hingga sesekali turun ke tengah untuk menerima bola di antara lini, Dembélé diberikan kebebasan untuk bergerak mencari ruang. Dalam sistem ini, ia tidak hanya menyuplai bola ke Kylian Mbappé atau Gonçalo Ramos, tetapi juga menjadi inisiator serangan yang memecah pressing lawan dengan dribel cepat dan umpan vertikal.
Statistik Bicara
Kontribusinya tidak hanya terasa secara visual, tetapi juga tercermin dalam angka. Di Liga Champions musim ini, Dembélé mencatatkan 4 assist dan 3 gol, termasuk satu gol penting di semifinal saat PSG menyingkirkan Borussia Dortmund. Lebih dari itu, ia rata-rata mencatatkan 3,2 dribel sukses per pertandingan — salah satu yang tertinggi di antara pemain top Eropa musim ini.
Kombinasi dengan Mbappé
Dembélé dan Mbappé, dua pemain dengan gaya eksplosif, awalnya diprediksi akan saling mengganggu di lapangan. Namun, kenyataannya mereka justru saling melengkapi. Pergerakan bebas Dembélé membuka ruang bagi Mbappé untuk menusuk dari sisi kiri atau masuk ke kotak penalti tanpa penjagaan ketat. Dinamika ini menyulitkan lawan yang harus terus menyesuaikan garis pertahanan mereka terhadap dua pemain cepat yang tak bisa diprediksi.
Final: Ujian Terakhir
Menjelang final melawan Real Madrid, PSG akan sangat mengandalkan kecerdikan Dembélé dalam menjalankan peran bebasnya. Menghadapi lini belakang berpengalaman seperti Antonio Rüdiger dan Dani Carvajal, kebebasan Dembélé bisa menjadi faktor pembeda. Enrique diperkirakan akan mempertahankan struktur taktis yang memberikan keleluasaan pada Dembélé untuk mencari celah dan memecah konsentrasi lini belakang Madrid.
Penutup
Ousmane Dembélé bukan lagi sekadar winger yang mengandalkan kecepatan dan dribel. Di PSG musim ini, ia telah berevolusi menjadi arsitek permainan yang diberi kebebasan penuh — dan ia menggunakannya dengan maksimal. Final Liga Champions nanti bisa menjadi panggung terbesar untuk membuktikan bahwa peran bebas Dembélé adalah senjata pamungkas PSG dalam memburu trofi Eropa.

