Jalan Utama Penghubung Assam dan Meghalaya Terputus Akibat Banjir Hebat di Timur Laut India

Shillong/Guwahati, 1 Juni 2025 — Hujan deras yang melanda wilayah timur laut India selama beberapa hari terakhir menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, termasuk hanyutnya jalan utama yang menghubungkan dua negara bagian penting, Assam dan Meghalaya. Insiden ini memicu kekhawatiran besar terkait mobilitas, logistik, dan keselamatan warga di daerah terdampak.

Jalan Nasional (NH) 6, yang menjadi penghubung utama antara Guwahati di Assam dan Shillong, ibu kota Meghalaya, dilaporkan terputus total akibat tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di distrik East Jaintia Hills pada Sabtu malam. Rekaman visual dari lokasi memperlihatkan bagian besar jalan yang runtuh ke jurang, menyisakan kawah besar dan menyebabkan antrean panjang kendaraan di kedua arah.

Menurut pejabat dari Otoritas Penanggulangan Bencana Meghalaya, hujan lebat yang terus mengguyur selama lebih dari 72 jam memperburuk kondisi tanah dan meningkatkan risiko longsor di kawasan perbukitan. “Kami sedang bekerja sama dengan NHAI (National Highways Authority of India) untuk mempercepat perbaikan darurat, tetapi kondisi cuaca saat ini sangat menyulitkan,” ujar seorang pejabat senior.

Ribuan pelancong, termasuk pengemudi truk barang dan wisatawan, terjebak di jalan tanpa kepastian kapan akses bisa kembali normal. Beberapa warga mengeluh kekurangan makanan dan air karena keterlambatan distribusi bantuan.

Pemerintah Meghalaya telah mengumumkan penutupan sementara jalan tersebut dan menyarankan warga untuk menggunakan rute alternatif, meskipun jalur tersebut lebih panjang dan juga rentan terhadap longsor.

Sementara itu, laporan dari Departemen Meteorologi India (IMD) menyebutkan bahwa curah hujan di wilayah tersebut berada jauh di atas normal, dengan peringatan hujan sangat lebat hingga ekstrem untuk tiga hari ke depan.

Situasi ini menyoroti rentannya infrastruktur jalan di wilayah timur laut India terhadap bencana alam, terutama selama musim hujan. Banyak kelompok masyarakat sipil mendesak pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana lebih besar bagi pembangunan jalan tahan bencana di kawasan ini.

Petugas darurat, tentara, dan relawan telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan pemulihan akses. Namun, sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian waktu perbaikan selesai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *