Manchester United kembali jadi bahan pembicaraan panas, bukan karena prestasi di lapangan, melainkan karena absen dari undian Liga Champions musim ini. Klub raksasa Inggris itu gagal menembus empat besar Liga Premier musim lalu, sehingga otomatis hanya bisa bermain di Liga Europa. Situasi ini membuat banyak fans—bahkan rival—menjadikannya bahan lelucon di media sosial.
Begitu UEFA menggelar undian fase grup Liga Champions, jagat maya langsung diramaikan oleh meme tentang ketiadaan MU. Ada yang mengedit logo klub Setan Merah diganti dengan emotikon sedih, ada juga yang menampilkan wajah para pemain dengan tulisan “lagi nonton doang.” Meme lain lebih pedas, menggambarkan Old Trafford sebagai bioskop, tempat para pemain hanya bisa menonton Liga Champions lewat layar kaca.
Kritikan bercampur candaan ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak Sir Alex Ferguson pensiun, MU kerap naik-turun performanya. Meski sempat mencatatkan momen membanggakan, konsistensi masih jauh dari harapan. Absennya mereka dari kompetisi antarklub paling elite di Eropa menambah daftar panjang cibiran.
Namun, di balik gempuran meme, ada sisi serius yang perlu dicatat. Tidak tampil di Liga Champions berarti kerugian finansial cukup besar, baik dari segi hadiah uang, sponsor, maupun exposure global. Bagi klub sekelas MU, hal ini tentu jadi alarm keras untuk segera bangkit dan kembali menunjukkan kelasnya di kancah Eropa.
Fans setia MU tentu berharap tim bisa membungkam ejekan dengan performa terbaik di Liga Europa. Setidaknya, mereka bisa membuktikan bahwa lelucon di internet bukan akhir dari segalanya. Siapa tahu, musim depan bukan lagi meme yang bertebaran, tapi sorakan kemenangan saat kembali ke Liga Champions.
