Goodison Park bukan sekadar stadion. Bagi Everton dan para pendukung setianya, tempat ini adalah rumah, saksi bisu suka duka selama lebih dari satu abad. Tapi kini, waktu telah membawa klub Merseyside itu ke titik perpisahan. Musim ini menjadi musim terakhir Everton bermain di Goodison, sebelum mereka resmi pindah ke stadion baru yang modern di Bramley-Moore Dock. Dan perpisahan itu, sungguh terasa manis.
Sejarah dan Kenangan
Dibuka pada tahun 1892, Goodison Park telah menjadi pusat kehidupan Everton. Dari era Dixie Dean hingga kejayaan tahun 1980-an, dari derby panas melawan Liverpool hingga momen dramatis mempertahankan diri dari degradasi—semua terjadi di tanah ini. Tribun Gwladys Street dan Main Stand bukan hanya struktur beton, tapi simbol dari loyalitas dan gairah yang tak tergoyahkan.
Musim Terakhir yang Emosional
Musim terakhir Everton di Goodison Park diwarnai dengan campuran harapan, ketegangan, dan rasa syukur. Klub yang selama beberapa musim terakhir berjuang di papan bawah Premier League ini akhirnya mampu mengamankan posisinya di kasta tertinggi, sekaligus memberi penutup yang layak bagi stadion bersejarah mereka. Tidak ada yang lebih menyentuh daripada melihat para suporter menyanyikan “Everton Forever” dengan air mata haru setelah peluit panjang pertandingan terakhir dibunyikan.
Laga Penutup yang Menggugah
Pertandingan terakhir di Goodison menjadi perayaan, bukan perpisahan penuh duka. Suasana penuh nostalgia, namun tidak suram. Para legenda klub kembali hadir, memberikan penghormatan. Pemain-pemain saat ini menunjukkan semangat luar biasa, dan para penggemar memenuhi stadion hingga ke ujung-ujungnya, mengenakan biru kebanggaan dengan hati yang berat tapi bangga. Sebuah kemenangan di laga terakhir menambah sempurna malam penuh makna itu.
Warisan Goodison
Goodison Park mungkin tak lagi menjadi tempat Everton bertanding musim depan, tapi warisannya akan terus hidup. Stadion baru akan membawa harapan baru, pendapatan lebih besar, dan kemungkinan era kejayaan baru. Namun jiwa Goodison akan tetap menyertai. Ia bukan sekadar ditinggalkan—ia diabadikan, dalam kenangan, cerita, dan semangat yang akan terus hidup di tribun mana pun Everton bermain.
Penutup
Perpisahan selalu sulit, apalagi dengan rumah yang telah menjadi bagian dari identitas klub selama lebih dari 130 tahun. Tapi Everton memilih untuk menutup bab ini dengan kepala tegak dan hati penuh cinta. Goodison Park telah memberi segalanya untuk Everton, dan kini saatnya sang klub melangkah ke masa depan, tanpa melupakan akarnya. Ini bukan akhir. Ini adalah awal yang baru—dengan kenangan indah dari Goodison sebagai fondasinya.
Selamat tinggal, Goodison Park. Terima kasih untuk segalanya.

