World Requires “Global Workforce”, Kata S. Jaishankar di Tengah Polemik Kenaikan Biaya Visa H-1B

Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, menegaskan bahwa dunia modern saat ini memerlukan tenaga kerja global, bukan sekadar batasan sempit antarnegara. Pernyataan tersebut disampaikan di tengah perdebatan mengenai kenaikan biaya visa H-1B di Amerika Serikat yang menuai respons signifikan, terutama dari komunitas profesional India.

Globalisasi Tenaga Kerja di Era Modern

Jaishankar menekankan bahwa ekonomi global saat ini saling terhubung, dan perkembangan banyak negara tidak dapat dipisahkan dari pergerakan talenta antarnegara. Ia berpendapat bahwa menghambat pergerakan pekerja terampil justru akan menghalangi inovasi, kemajuan teknologi, serta hubungan ekonomi antarbangsa.

“Dunia memerlukan tenaga kerja global. Untuk menjaga kelancaran rantai pasokan, kemajuan teknologi, dan pertumbuhan ekonomi, kita perlu menghargai kontribusi pekerja lintas batas,” ungkap Jaishankar.

Polemik Visa H-1B

Visa H-1B telah lama menjadi jalur utama bagi ribuan profesional India, terutama di sektor teknologi, untuk bekerja di Amerika Serikat. Namun, kenaikan biaya yang diberitakan baru-baru ini memunculkan kekhawatiran:

  • Akan menjadi beban bagi perusahaan rintisan (startup) yang bergantung pada bakat internasional.
  • Dapat mengurangi peluang bagi para profesional muda untuk berkarier di AS.
  • Memicu ketegangan diplomatik terkait kebijakan imigrasi dan tenaga kerja.

Kerja Sama Internasional

Jaishankar menekankan bahwa solusi terbaik adalah bukan dengan membatasi, melainkan dengan mengembangkan mekanisme kolaborasi yang memudahkan pergerakan tenaga kerja terampil. Ia menggarisbawahi bahwa banyak sektor penting—terutama teknologi informasi, kesehatan, dan penelitian—bergantung pada bakat global.

India, tambahnya, siap sekali berkontribusi sebagai penyedia talenta dunia, sekaligus mendorong negara lain untuk membuka ruang kerja sama.

Makna Strategis

Pernyataan ini tidak hanya merespons isu visa H-1B, tetapi juga menyampaikan pesan diplomatik yang lebih luas: bahwa talenta lintas negara adalah aset global, bukan hanya kepentingan satu negara.

Dengan menyoroti konsep “tenaga kerja global”, Jaishankar ingin menegaskan bahwa dunia tidak dapat berkembang dalam batasan nasionalisme ekonomi yang kaku, terutama di era inovasi digital dan ekonomi berbasis teknologi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *