Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan seperti Gunung Bromo dan Gunung Semeru, tapi juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa liar. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat kaya, bahkan banyak di antaranya merupakan hewan langka dan dilindungi oleh undang-undang. Berikut ini adalah 7 hewan yang bisa ditemukan di kawasan Bromo Tengger Semeru:
1. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)
Macan tutul Jawa merupakan predator puncak di ekosistem TNBTS. Hewan ini sangat langka dan statusnya terancam punah. Macan tutul berperan penting menjaga keseimbangan populasi hewan lain. Biasanya mereka aktif pada malam hari dan sangat jarang terlihat langsung oleh manusia karena sifatnya yang pemalu dan tersembunyi.
2. Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
Lutung Jawa, atau disebut juga lutung budeng, adalah primata endemik Pulau Jawa yang dapat ditemukan di kawasan hutan Bromo Tengger Semeru. Mereka hidup berkelompok dan aktif pada siang hari. Warna bulunya yang kehitaman dan wajahnya yang unik membuat mereka mudah dikenali.
3. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Dikenal sebagai simbol negara karena mirip dengan Garuda, Elang Jawa adalah burung pemangsa yang sangat langka dan dilindungi. Elang ini biasanya terbang di atas pegunungan tinggi dan berburu hewan kecil seperti tikus dan kadal. Populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat.
4. Kijang (Muntiacus muntjak)
Kijang adalah salah satu herbivora yang umum ditemukan di kawasan hutan Bromo. Hewan ini lincah dan biasanya aktif di pagi atau sore hari. Kijang memiliki peran penting dalam penyebaran biji-bijian melalui kotorannya, sehingga membantu regenerasi hutan.
5. Landak Jawa (Hystrix javanica)
Hewan berduri ini merupakan penghuni malam yang sering terlihat mencari makan di sekitar pinggiran hutan. Walaupun berduri tajam, landak tidak agresif dan lebih memilih menghindari bahaya. Keberadaannya membantu mengontrol populasi serangga dan hewan kecil.
6. Trenggiling (Manis javanica)
Trenggiling adalah hewan pemakan semut dan rayap yang dilindungi karena populasinya menurun drastis. Di Bromo, trenggiling menjadi indikator kesehatan ekosistem karena perannya dalam menjaga keseimbangan populasi serangga tanah. Sayangnya, hewan ini sering diburu untuk perdagangan ilegal.
7. Burung Jalak (Acridotheres javanicus)
Burung jalak dapat ditemukan di berbagai titik di kawasan Bromo. Suaranya yang khas dan kepintarannya meniru suara lain menjadikannya menarik. Meskipun beberapa jenis jalak tergolong umum, beberapa spesies lokal mulai langka karena perburuan liar.
Menjaga Kelestarian Bersama
Keberadaan hewan-hewan ini menjadi penanda bahwa Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan penting untuk konservasi keanekaragaman hayati. Para pengunjung diharapkan menjaga ketertiban, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak mengganggu satwa liar. Dengan menjaga alam, kita ikut serta melindungi kehidupan di dalamnya.