Apes Betul Atletico Madrid

Musim ini bisa dibilang sebagai salah satu musim paling mengecewakan bagi Atletico Madrid di bawah asuhan Diego Simeone. Tim yang dikenal dengan kekompakan lini pertahanan dan semangat juang yang tak pernah padam ini justru tampil loyo di berbagai kompetisi. Dari kegagalan di Liga Champions hingga hasil kurang memuaskan di La Liga, seakan tak ada angin segar bagi Los Rojiblancos. Apes betul Atletico Madrid.

Di Liga Champions, Atletico kembali tersingkir lebih awal dari yang diharapkan. Harapan besar fans untuk melihat tim kesayangan mereka melangkah jauh lagi-lagi pupus. Seringkali unggul di awal pertandingan, namun kemudian kehilangan fokus dan kebobolan di menit-menit krusial. Hal ini menjadi cerminan dari inkonsistensi yang sudah lama menghantui tim ibu kota Spanyol ini.

Sementara di La Liga, performa Atletico juga jauh dari kata memuaskan. Bukannya menempel ketat duo raksasa Real Madrid dan Barcelona, mereka justru lebih sering berebut posisi ketiga atau keempat dengan tim-tim seperti Girona dan Athletic Bilbao. Kekalahan dari tim papan bawah bahkan menjadi makanan sehari-hari musim ini. Hal yang tidak biasa bagi tim yang biasanya sangat disiplin dan sulit ditaklukkan.

Permasalahan di lini belakang jadi sorotan utama. Pertahanan yang dulunya menjadi kekuatan utama kini malah sering terlihat rapuh. Bek-bek senior seperti Stefan Savic dan Jose Gimenez mulai kehilangan kecepatan dan ketangguhan mereka. Kiper Jan Oblak pun beberapa kali melakukan blunder yang tidak lazim. Lini tengah pun kehilangan kreativitas, sementara lini depan bergantung pada pemain tua seperti Antoine Griezmann yang tak bisa selamanya jadi penyelamat.

Cedera pemain kunci dan keputusan transfer yang diragukan juga memperparah situasi. Pemain muda yang didatangkan belum mampu tampil maksimal, sementara pemain yang dilepas justru bersinar di klub barunya. Situasi ini membuat banyak fans mulai mempertanyakan arah strategi klub.

Meski begitu, Diego Simeone tetap mendapat kepercayaan dari manajemen. Namun, tekanan dari para pendukung sudah mulai terasa. Mereka menuntut perubahan signifikan—entah itu dari sisi taktik, regenerasi pemain, atau bahkan pergantian pelatih jika perlu. Karena sekuat apapun kesetiaan fans, kesabaran pun ada batasnya.

Atletico Madrid saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Jika tidak segera bangkit dan melakukan perbaikan menyeluruh, mereka akan semakin tertinggal dari rival-rival mereka. Musim ini jelas jadi pengingat pahit bahwa nama besar dan sejarah saja tak cukup untuk terus bersaing di level tertinggi. Apes betul Atletico Madrid, tapi masih ada waktu untuk memperbaikinya—jika mereka mau berubah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *