Hari inaugurasi Presiden Amerika Serikat biasanya menjadi momen peralihan kekuasaan yang penuh harapan. Namun, dalam salah satu momen yang mencuri perhatian dunia, Donald Trump mengambil langkah besar dengan mendeklarasikan keadaan darurat di perbatasan Meksiko dan menandatangani perintah untuk keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Deklarasi Darurat di Perbatasan Meksiko
Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan Meksiko sebagai respons terhadap apa yang ia sebut sebagai “krisis migrasi yang tidak terkendali.” Langkah ini memungkinkan pemerintahan Trump untuk mengalihkan dana militer demi pembangunan tembok perbatasan, salah satu janji utamanya selama kampanye 2016.
Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan integritas perbatasan Amerika Serikat. “Kita harus mengambil tindakan tegas untuk menghentikan arus narkoba, perdagangan manusia, dan masuknya imigran ilegal,” tegasnya.
Keluar dari WHO
Selain itu, Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk menarik Amerika Serikat dari WHO, mengklaim bahwa organisasi tersebut gagal dalam menangani pandemi COVID-19 dan terlalu berpihak pada China.
“WHO telah mengecewakan kita semua. Amerika Serikat membayar lebih banyak daripada negara lain, tetapi tidak mendapatkan perlakuan yang adil. Kita akan mengarahkan dana itu untuk mendukung inisiatif kesehatan global yang lebih transparan dan akuntabel,” ujar Trump.
Respons dan Dampak
Keputusan Trump memicu reaksi keras, baik di dalam negeri maupun internasional. Para pendukungnya memuji langkah tersebut sebagai tindakan yang berani dan sesuai dengan janji kampanye, sementara para pengkritiknya menilai bahwa keputusan ini akan memperburuk hubungan internasional dan menimbulkan krisis kemanusiaan di perbatasan.
Para ahli kesehatan juga mengkhawatirkan dampak dari penarikan AS dari WHO, mengingat kontribusi finansial dan teknis yang signifikan dari negara tersebut dalam upaya kesehatan global.
Langkah kontroversial Trump pada hari inaugurasi ini sekali lagi menunjukkan gaya kepemimpinannya yang tidak konvensional dan berani mengambil keputusan besar, meskipun berisiko. Dunia kini menantikan bagaimana perkembangan lebih lanjut dari kebijakan-kebijakan ini dan dampaknya pada panggung politik global.