New Delhi, 18 April 2025 – Jenazah seorang nelayan asal Uttar Pradesh (UP), India, yang meninggal dunia di dalam penjara Pakistan, diperkirakan akan tiba di India hari ini, menurut sumber resmi dari Kementerian Luar Negeri.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Ram Kishan Yadav, ditangkap oleh otoritas maritim Pakistan beberapa tahun lalu karena diduga melanggar batas wilayah perairan negara tersebut. Ia merupakan salah satu dari puluhan nelayan India yang saat ini masih ditahan di penjara-penjara Pakistan, seringkali tanpa proses hukum yang jelas dan dengan akses terbatas ke bantuan hukum atau komunikasi dengan keluarga.
Menurut pernyataan pejabat India, Yadav meninggal dunia minggu lalu di Penjara Karachi karena kondisi kesehatan yang memburuk. Pemerintah India telah menyampaikan keprihatinan mendalam atas keterlambatan informasi mengenai kondisi para tahanan India di Pakistan.
“Jenazah Ram Kishan telah dipulangkan dengan dukungan dari pihak Kedutaan Besar India di Islamabad, dan saat ini sedang dalam proses pemulangan melalui Wagah Border,” ungkap seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India. “Kami terus mendesak Pakistan agar memberikan akses yang layak kepada para tahanan India serta mempercepat proses repatriasi bagi mereka yang telah menyelesaikan masa tahanannya.”
Keluarga Yadav, yang berasal dari distrik Gorakhpur, UP, menyatakan kesedihan mendalam atas kehilangan tersebut dan menuntut agar pemerintah mengambil langkah lebih serius untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang. Mereka juga menyerukan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi nelayan India yang sering kali tersesat ke perairan negara tetangga karena kurangnya sistem navigasi.
Insiden ini kembali menyoroti persoalan kemanusiaan yang kompleks di balik konflik diplomatik antara India dan Pakistan, di mana para nelayan kerap menjadi korban dari ketegangan geopolitik yang sudah berlangsung lama.
Upacara pemakaman Ram Kishan dijadwalkan akan dilangsungkan di kampung halamannya setelah jenazah tiba sore ini. Pemerintah negara bagian dan pusat dikabarkan telah menawarkan bantuan kepada keluarga sebagai bentuk belasungkawa.