“No Cabinet”: Kangana Ranaut Soal Bantuan Bencana Mandi, Kongres Bereaksi Keras

Aktris sekaligus anggota parlemen baru dari BJP, Kangana Ranaut, kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya yang kontroversial terkait penanganan bencana alam di Mandi, Himachal Pradesh. Dalam komentarnya baru-baru ini, Kangana menyebut bahwa keterlambatan dalam distribusi bantuan bencana terjadi karena “belum terbentuknya kabinet” di negara bagian tersebut. Pernyataan ini langsung menuai respons keras dari Partai Kongres.

Pernyataan Kangana

Kangana, yang baru saja memenangkan kursi Lok Sabha dari daerah pemilihan Mandi, mengunjungi wilayah yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Dalam konferensi pers singkat, ia mengatakan:

“Pemerintahan kita sedang dalam proses pembentukan, dan belum ada kabinet penuh. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam penyaluran bantuan ke lapangan. Namun saya pastikan, kami sedang bekerja secepat mungkin untuk menjawab kebutuhan warga.”

Pernyataan tersebut dianggap banyak pihak sebagai pembelaan terhadap pemerintah BJP yang baru terbentuk, namun juga membuka ruang kritik atas minimnya respons cepat dalam situasi darurat.

Reaksi Partai Kongres

Partai Kongres langsung merespons komentar Kangana dengan tajam. Juru bicara Kongres menyebut pernyataan tersebut sebagai upaya mengalihkan tanggung jawab pemerintah.

“Ini bukan waktunya untuk beralasan soal formasi kabinet. Nyawa warga yang hilang dan penderitaan yang mereka alami tak bisa menunggu proses politik. Pemerintah harus bertindak, bukan bersembunyi di balik dalih administratif,” ujar salah satu anggota senior Kongres dari Himachal Pradesh.

Mereka juga menuding Kangana lebih sibuk membangun citra politik ketimbang benar-benar turun membantu masyarakat yang kesulitan.

Kritik dari Warga dan Pengamat

Di media sosial, komentar Kangana juga memicu debat panas. Sebagian warga mengeluhkan bahwa tak banyak yang dilakukan oleh para wakil rakyat baru, termasuk Kangana sendiri, dalam penanganan langsung di lokasi bencana.

Pengamat politik menilai ini sebagai ujian pertama bagi Kangana sebagai politisi. “Ia harus belajar bahwa politik tak hanya tentang retorika, tetapi soal aksi nyata di lapangan,” ungkap seorang analis dari Shimla.

Penutup

Kangana Ranaut kini menghadapi tekanan dari berbagai pihak untuk membuktikan keseriusannya sebagai wakil rakyat, terutama dalam masa-masa krisis seperti ini. Sementara itu, masyarakat Mandi terus menunggu bantuan nyata dari para pemimpin mereka, terlepas dari formasi kabinet ataupun tarik ulur politik antar partai.

Situasi ini menjadi pengingat bahwa dalam kondisi darurat, empati dan tindakan jauh lebih berarti daripada pernyataan politik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *